Viral, Video Keluarga Bawa Paksa Jenazah Pasien Covid-19 Beserta Kasur Rumah Sakit
Satu keluarga asal Pegirian, Surabaya, membawa pulang paksa Jenazah Pasien Covid-19 Beserta Kasur Rumah Sakit.
Lalu bagaimana kronologinya?
Lurah Pegirian Menik Hartawanta menuturkan awalnya jenazah merupakan pasien berstatus PDP. Jenazah dinyatakan positif setelah hasil swab di RS PHC keluar.
"Status jenazah ini sebenarnya PDP dan keluarga sudah tahu. Tanggal 30 itu sudah diberi tahu keluarganya. Tapi ditutup-tutupi," kata Menik kepada saat dimintai konfirmasi, Jumat (5/6/2020).
Pasien tersebut, lanjut Menik, kemudian menjalani isolasi di rumah dengan pengawasan dari petugas puskesmas setempat.
"Pasien ini kemudian sesak napasnya kambuh dan keluarga membawa ke RS Paru. Petugas puskesmas sudah memberi tahu bahwa itu terkonfirmasi, jadi ada penanganan sendiri," bebernya.
Namun, menurut Menik, rupanya imbauan puskesmas diabaikan oleh pihak keluarga. Pasien tetap dibawa ke RS Paru dan meninggal.
"Rumah sakit ini juga sebenarnya tidak tahu status jenazah sebelum meninggal kalau terkonfirmasi COVID-19. RS baru tahu setelah meninggal dan diberi tahu oleh puskesmas," tutur Menik.
"Meninggalnya kemarin (Kamis/4/6) pagi. Terus pihak keluarga ke rumah sakit dan ingin melihat dan diperbolehkan. Tapi kemudian memaksa untuk dipulangkan," tegasnya.
Kabar tersebut juga dibenarkan Camat Semampir, Siti Hindun Robba Humaidiyah.
Siti menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (4/6/2020).
Jenazah pasien Covid-19 itu didorong beserta kasurnya.
Keluarga pasien memaksa membawa pulang jenazah meskipun sudah dinyatakan positif Covid-19. Keluarga membawa paksa lantaran meyakini pasien yang meninggal bukan karena virus corona.
"Memang itu warga Pegirian. Mereka menganggap itu bukan Covid-19, padahal hasil swabnya itu positif," kata Hindun dikutip dari Surya, Senin (8/6/2020)