Pelanggan Keluhkan Tagihan Membengkak, PLN Sebut Akar Masalahnya Bermula dari Penerapan PSBB - Tips Dokter
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pelanggan Keluhkan Tagihan Membengkak, PLN Sebut Akar Masalahnya Bermula dari Penerapan PSBB

Pelanggan Keluhkan Tagihan Membengkak, PLN Sebut Akar Masalahnya Bermula dari Penerapan PSBB


Pihak PLN angkat bicara terkait dengan masyarakat yang mengeluhkan tagihan lisrik yang membengkak.

Bukan cuma itu, PLN juga dituduh curang lantaran disebut menaikkan tarif tanpa pemberitahuan.

Dikutip dari Kompas.com, Direktur Utama (Dirut) PLN Zulkifli Zaini membantah anggapan bahwa PLN menaikkan tarif listrik secara diam-diam.

Dalam siaran pers pada Sabtu (9/5/2020), Zulkifli menyebut PLN tak mungkin melakukan hal tersebut.

Hal ini lantaran pihaknya diawasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta harus mendapat audit dari Badan Pegawas Keuangan (BPK).

Zulkifli mengatakan, keluhan kenaikan tarif listrik pada bulan Mei yang disampaikan sebagian pelanggan, akar masalahnya terjadi ketika diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Maret lalu.

Saat itu, petugas catat meter tidak dapat melakukan pencatatan meteran kepada sebagian pelanggan, untuk menerapkan physical distancing antara petugas dengan pelanggan.

Sehingga hitungan penggunaan listrik ditetapkan rata-rata selama 3 bulan terakhir.

Dengan cara tersebut, tentu akan ada akibat kurang bayar atau lebih bayar pada bulan berjalan, yaitu bulan April 2020.

Secara sistem, kurang bayar akan dibebankan pada pembayaran bulan berikutnya.

"Dan kita semua tahu, pada bulan April PSBB berlangsung makin luas, dan Work from Home juga makin besar. Sehingga tagihan listrik pelanggan rumah tangga semakin besar."

"Ditambah dengan kurang bayar pada bulan sebelumnya, maka tagihan tersebut memang menjadi makin besar,” terang Zulkifli.

Di masa pandemi, PLN membuat pengamanan berlapis karena masyarakat memerlukan pasokan listrik yang andal.

Pengamanan berupa ketersediaan petugas di titik operasi kritikal dan pengawasan maksimal kepada penjaga pasokan listrik.

Berdasarkan catatan PLN, kata Zulkifli, tingkat gangguan listrik seperti pemadaman justru berada di titik terendah selama Maret-April 2020.

"Itulah komitmen kami, karena kami sadar dalam situasi masyarakat harus bekerja dari rumah, listrik yang andal dan berkualitas adalah faktor yang sangat penting," ungkap dia.
Sebagai informasi, PLN telah membuka pengaduan terkait tagihan listrik sejak 7 Mei 2020 melalui Contact Center PLN 123 yang siap melayani 24 jam.

Sejak dibuka khusus, PLN telah menyelesaikan 7.802 aduan pelanggan dari 9.076 aduan yang masuk.

"Posko pengaduan ini merupakan komitmen PLN terhadap pelanggan sekaligus keseriusan PLN dalam menangani isu kenaikan tarif, serta untuk menjawab dan memberikan informasi yang akurat terkait tagihan pelanggan," pungkasnya.