Pasien Bohong soal Positif Corona, Perawat Menangis Karena Tak Pakai APD - Tips Dokter
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pasien Bohong soal Positif Corona, Perawat Menangis Karena Tak Pakai APD

Pasien Bohong soal Positif Corona, Perawat Menangis karena Tak Pakai APD


Baru-baru ini di media sosial seorang warganet mengungkapkan kekesalannya terhadap pasien yang berbohong mengenai status kesehatan diri kepada dokter. @dutasampolaiin mengunggah sebuah gambar Instagram Story (IG Stroies) milik @tasyaisl soal curhatan kebohongan pasien yang mengancam kesehatan orangtuanya yang bekerja di UGD pada sebuah Rumah Sakit Umum Daerah.

Kisah ini tengah viral di media sosial dengan belasan ribu orang membagikannya.

Diceritakan, suatu hari datang pasien dengan keluhan diabetes disertai batuk ringan. Bila ada pasien dengan gejala mirip virus korona COVID-19, maka pihak rumah sakit akan mengecek riwayat penyakit serta riwayat perjalanan.

Saat itu pasien mengaku tidak pernah pergi keluar kota. Berdasarkan keterangan itu maka para perawat hanya mengenakan masker, tanpa alat pelindung diri (APD) lengkap. APD memang dikhususkan buat menangani pasien korona dan mereka yang dianggap suspek.

Ketika perawat lain mengambil darah pasien, ibu dari @tasyaisl ini bertugas untuk mengantar pasien itu menjalani tes paru. Setelah selesai melalui serangkaian tes, ternyata pasien tersebut positif COVID-19.

Belakangan ketahuan kalau pasien itu sudah menjalani tes COVID-19 di sebuah rumah sakit di Surabaya. Namun karena tak percaya dengan hasil tes itu, ia pergi ke RSUD tersebut tanpa menceritakan pernah pergi ke Surabaya yang zona merah virus korona apalagi memberitahu pernah mendapatkan hasil positif saat tes korona di sana.

“Pasien diem aja, keluarganya jugak. Malah nyembunyiin hasil tesnya, katanya ketinggalan lah,”tulis @tasyaisl.

Setelah mengetahui pasien tersebut positif virus korona, seluruh perawat termasuk ibu dari @tasyaisl menangis. Mereka merasa takut sebab menanggani pasien korona tanpa menggunakan APD.

“Ini contoh nyata bahwa orang-orang di Indonesia masih ada yang tidak jujur,” ungkap Tasyaisl

Akun itu meminta, masyarakat atau pasien agar berkata jujur mengenai status kesehatan diri mereka pada dokter dan perawat. Kalaupun dia positif, bukan berarti dokter atau perawat tidak akan menolong. Sebaliknya ia akan dapat perawatan yang tepat dan tenaga kesehatan juga bisa melindungi diri.

AYOLAH TOLONGGG NGOMONG OPO ANANE 😭 pic.twitter.com/CEwgaJ1XQm



Cuitan tersebut ramai dikomentari oleh warganet, mereka mengaku kesal dan prihatin terhadap pasien yang masih berbohong mengenai riwayat kesehatannya.

Kebohongan tersebut justru akan membuat kondisi semakin parah, karena ia menularkan orang-orang di sekitarnya.

Seorang warganet membagikan pengalaman serupa karena orang tuanya merupakan perawat di rumah sakit, ia mengungkapkan takut bila ada pasien yang berbohong sebab perawat juga memiliki keluarga.