Ngeri! Makanan Yang Dibakar Ternyata Menimbulkan Kanker Berbahaya, Simak Fakta Berikut Ini
Ada cita rasa tersendiri pada makanan yang dibakar. Namun, risikonya juga tidak kecil. Kanker. Bahaya itu bisa dihindari dengan memperhatikan tata cara membakar atau memanggang yang sehat.
Membakar makanan seperti daging, ayam, atau ikan dengan suhu tinggi dapat menyebabkan perubahan zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut.
Senyawa protein dalam otot yang ada dalam daging, ayam, atau ikan dapat bereaksi dengan suhu tinggi dari pembakaran dan membentuk senyawa karsinogenik.
Senyawa karsinogenik ini bernama heterocyclic amines (HCA). Selain itu, senyawa lain yang disebut sebagai policyclic aromatic hydrocarbon (PAH) juga bisa terbentuk dan meningkatkan risiko kanker.
Senyawa PAH terbentuk saat lemak daging, ayam, atau ikan menetes ke bara panas dan menimbulkan asap yang mengendap dalam makanan.
HCA dan PAH mulai terbentuk ketika suhu pembakaran mencapai 100-300 derajat Celcius. HCA dan PAH dapat merusak komposisi DNA dalam gen Anda, sehingga dapat memicu perkembangan sel kanker.
Sel-sel kanker ini dapat berkembang menjadi kanker usus besar, kanker lambung, kanker payudara, kanker prostat, sampai kanker getah bening. Hal ini mungkin terjadi karena senyawa karsinogenik HCA dapat menyebar ke jaringan lain di seluruh tubuh melalui aliran darah.
Namun, bagi Anda penikmat makanan barbeque tak perlu khawatir, karena kita dapat menyiasati cara memasak untuk meminimalkan risiko kanker. Caranya seperti berikut ini:
1. Rendam terlebih dulu bahan dalam cairan perendam.
2. Memasak (merebus) sebelum dipanggang. Ini akan mengurangi kontak dengan panas tinggi dan dapat menghilangkan lemak. Sehingga, lebih sedikit lemak yang menetes saat dipanggang yang akan membentuk asap.
3. Sering membolak-balik makanan yang dipanggang.
4. Memasak dengan suhu rendah.
5. Jangan memasak langsung di atas arang.
6. Batasi penggunaan penutup panggangan untuk mengurangi pemasakan di dalam asap.
7. Hilangkan bagian yang hitam di permukaan daging sebelum dikonsumsi.
Membakar makanan seperti daging, ayam, atau ikan dengan suhu tinggi dapat menyebabkan perubahan zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut.
Senyawa protein dalam otot yang ada dalam daging, ayam, atau ikan dapat bereaksi dengan suhu tinggi dari pembakaran dan membentuk senyawa karsinogenik.
Senyawa karsinogenik ini bernama heterocyclic amines (HCA). Selain itu, senyawa lain yang disebut sebagai policyclic aromatic hydrocarbon (PAH) juga bisa terbentuk dan meningkatkan risiko kanker.
Senyawa PAH terbentuk saat lemak daging, ayam, atau ikan menetes ke bara panas dan menimbulkan asap yang mengendap dalam makanan.
HCA dan PAH mulai terbentuk ketika suhu pembakaran mencapai 100-300 derajat Celcius. HCA dan PAH dapat merusak komposisi DNA dalam gen Anda, sehingga dapat memicu perkembangan sel kanker.
Sel-sel kanker ini dapat berkembang menjadi kanker usus besar, kanker lambung, kanker payudara, kanker prostat, sampai kanker getah bening. Hal ini mungkin terjadi karena senyawa karsinogenik HCA dapat menyebar ke jaringan lain di seluruh tubuh melalui aliran darah.
Namun, bagi Anda penikmat makanan barbeque tak perlu khawatir, karena kita dapat menyiasati cara memasak untuk meminimalkan risiko kanker. Caranya seperti berikut ini:
1. Rendam terlebih dulu bahan dalam cairan perendam.
2. Memasak (merebus) sebelum dipanggang. Ini akan mengurangi kontak dengan panas tinggi dan dapat menghilangkan lemak. Sehingga, lebih sedikit lemak yang menetes saat dipanggang yang akan membentuk asap.
3. Sering membolak-balik makanan yang dipanggang.
4. Memasak dengan suhu rendah.
5. Jangan memasak langsung di atas arang.
6. Batasi penggunaan penutup panggangan untuk mengurangi pemasakan di dalam asap.
7. Hilangkan bagian yang hitam di permukaan daging sebelum dikonsumsi.