Berobat Di Dokter Ini Gratis, Cukup Bayar Dengan Mengaji
Lantunan ayat suci Al-Quran memenuhi setiap sudut Klinik Harapan Sehat. Mereka yang mengaji, tidak lain adalah pasien maupun kerabatnya yang mengantre untuk berobat gratis di klinik tersebut.
Untuk berobat di klinik yang terletak di Kecamatan Cilaku itu, pasien hanya perlu membaca satu juz Alquran. Cukup dengan itu, pasien terutama yang kurang mampu, akan mendapatkan pelayanan kesehatan. Bahkan, biaya obat juga akan dibebaskan oleh pihak klinik.
"Program ini, menjadi bentuk seni untuk memberi. Ketika kita ingin berbagi dengan mereka yang kurang mampu, tanpa membuat mereka merasa direndahkan. Dengan program ini, upaya itu diwujudkan untuk membantu mereka," ujar Direktur Klinik Harapan Sehat, dr. Yusuf Nugraha, Kamis, 24 Mei 2018.
Ia mengatakan, program itu telah berjalan sejak sembilan tahun lalu itu rutin dilaksanakan setiap Ramadan. Berawal dari banyaknya pasien yang tidak mampu membayar biaya pengobatan, Yusuf pun membuat inovasi tersebut untuk memudahkan layanan kesehatan.
Klinik yang dikelola Yusuf, sebenarnya sudah banyak memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu. Biasanya, masyarakat hanya perlu membawa sepuluh botol plastik untuk mendapat layanan kesehatan. Program harian itu, lebih menekankan pada kesadaran lingkungan masyarakat Kecamatan Cilaku.
Namun, ketika Ramadan tiba, program ini diharapkan tak sekedar mempermudah masyarakat. Tapi juga mampu menjadi jalan meningkatkan ketaqwaan bagi mereka yang hendak berobat. Setidaknya, melalui mengaji para pasien mendapat banyak manfaat sekaligus secara jasmani dan rohani.
"Dalam praktiknya juga kami permudah. Jika pasien tidak mampu membaca Alquran, maka kerabat yang menemani bisa menggantikan," ujar Yusuf.
Ia memang tidak mengharuskan para pasien yang menuntaskan mengaji satu juz Alquran. Hal itu, meringankan pasien terutama mereka yang memang tidak memungkinkan untuk mengaji.
Sejauh ini, program yang diterapkan Yusuf terus mendapat respon positif. Masyarakat merasa lega, karena banyak cara untuk mendapatkan pengobatan tanpa merasa terbebani sama sekali.
Setiap hari, setidaknya sebanyak 15-20 orang pasien datang ke klinik miliki Yusuf. Para pasien atau kerabat, biasanya dapat menyelesaikan bacaan Alquran dalam 30 menit untuk satu juz.
Suasana syahdu
Beberapa keluarga pasien, Sabani dan Imas Maslamah, mengaku program itu sangat membantu. Pasalnya, selain dimudahkan karena biaya yang bisa dikatakan nol rupiah, pasien juga diajak untuk membayar dengan cara yang positif.
"Jadi selain mendapat layanan kesehatan, pasien dan keluarga pasien juga Insya Allah bisa dapat pahala mengaji," kata Imas.
Selain itu, suasana yang syahdu di dalam klinik, juga membuat mengaji terasa lebih khusuk. Bagi Imas yang juga mewakili kerabatnya untuk mengaji, program itu juga menjadi kesempatan menambah kebaikan terutama di bulan Ramadan.
"Tidak keberatan untuk menggantikan keluarga saya. Momennya juga pas, bulan suci jadi sekalian bantu-bantu juga," kata dia. (pikiran-rakyat.com)
Untuk berobat di klinik yang terletak di Kecamatan Cilaku itu, pasien hanya perlu membaca satu juz Alquran. Cukup dengan itu, pasien terutama yang kurang mampu, akan mendapatkan pelayanan kesehatan. Bahkan, biaya obat juga akan dibebaskan oleh pihak klinik.
"Program ini, menjadi bentuk seni untuk memberi. Ketika kita ingin berbagi dengan mereka yang kurang mampu, tanpa membuat mereka merasa direndahkan. Dengan program ini, upaya itu diwujudkan untuk membantu mereka," ujar Direktur Klinik Harapan Sehat, dr. Yusuf Nugraha, Kamis, 24 Mei 2018.
Ia mengatakan, program itu telah berjalan sejak sembilan tahun lalu itu rutin dilaksanakan setiap Ramadan. Berawal dari banyaknya pasien yang tidak mampu membayar biaya pengobatan, Yusuf pun membuat inovasi tersebut untuk memudahkan layanan kesehatan.
Klinik yang dikelola Yusuf, sebenarnya sudah banyak memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu. Biasanya, masyarakat hanya perlu membawa sepuluh botol plastik untuk mendapat layanan kesehatan. Program harian itu, lebih menekankan pada kesadaran lingkungan masyarakat Kecamatan Cilaku.
Namun, ketika Ramadan tiba, program ini diharapkan tak sekedar mempermudah masyarakat. Tapi juga mampu menjadi jalan meningkatkan ketaqwaan bagi mereka yang hendak berobat. Setidaknya, melalui mengaji para pasien mendapat banyak manfaat sekaligus secara jasmani dan rohani.
"Dalam praktiknya juga kami permudah. Jika pasien tidak mampu membaca Alquran, maka kerabat yang menemani bisa menggantikan," ujar Yusuf.
Ia memang tidak mengharuskan para pasien yang menuntaskan mengaji satu juz Alquran. Hal itu, meringankan pasien terutama mereka yang memang tidak memungkinkan untuk mengaji.
Sejauh ini, program yang diterapkan Yusuf terus mendapat respon positif. Masyarakat merasa lega, karena banyak cara untuk mendapatkan pengobatan tanpa merasa terbebani sama sekali.
Setiap hari, setidaknya sebanyak 15-20 orang pasien datang ke klinik miliki Yusuf. Para pasien atau kerabat, biasanya dapat menyelesaikan bacaan Alquran dalam 30 menit untuk satu juz.
Suasana syahdu
Beberapa keluarga pasien, Sabani dan Imas Maslamah, mengaku program itu sangat membantu. Pasalnya, selain dimudahkan karena biaya yang bisa dikatakan nol rupiah, pasien juga diajak untuk membayar dengan cara yang positif.
"Jadi selain mendapat layanan kesehatan, pasien dan keluarga pasien juga Insya Allah bisa dapat pahala mengaji," kata Imas.
Selain itu, suasana yang syahdu di dalam klinik, juga membuat mengaji terasa lebih khusuk. Bagi Imas yang juga mewakili kerabatnya untuk mengaji, program itu juga menjadi kesempatan menambah kebaikan terutama di bulan Ramadan.
"Tidak keberatan untuk menggantikan keluarga saya. Momennya juga pas, bulan suci jadi sekalian bantu-bantu juga," kata dia. (pikiran-rakyat.com)