Meski Dibayar Mahal, Para PSK Maroko Ogah Layani Lelaki Indonesia, Begini Alasan Mereka!
Baru-baru ini 17 PSK Maroko diamankan petugas gabungan Imigrasi Jakarta Pusat bekerjasama dengan polisi pada Jumat (21/10/2016).
Mereka mengaku memasang tarif Rp 5 juta untuk sekali servis. Namun, tidak semua lelaki bisa menjadi pelanggan mereka.
"Tarif Rp 5 juta untuk short time," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat Tato Juliadin Hidayawan seperti dilansir detikcom, Sabtu (22/10/2016).
"95 persen maunya ke (pelanggan) orang asing juga. Ekspatriat asing atau pria arab," sambungnya.
17 WNA perempuan Maroko itu diamankan di sebuah tempat hiburan malam, Jumat (21/10) dini hari kemarin. Berdasarkan hasil pemeriksaan, 6 dari 17 perempuan itu tidak ditemukan indikasi sebagai PSK.
"Yang 6 tidak terbukti, kita sudah cek paspornya, dilihat di situ dia bolak-balik ke Jakarta ngapain saja kan kelihatan," ujarnya.
Meski PSK Maroko ini bekerja di Indonesia, namun mereka menolak untuk berkencan dengan pria asal Indonesia. Walaupun dibayar mahal sekalipun, Mereka tetap menolaknya.
Bahkan, kata Tato, mereka enggan berkencan dengan pria pribumi kendati pria tersebut membayar lebih dari standar tarif yang sudah mereka tentukan, yakni Rp5 juta.
"Biar orang pribumi itu berduit, mereka juga gak mau. Jadi memang sudah target market sendiri," katanya.
Salah satu PSK maroko yang tak mau disebut namanya sempat melontarkan alasan kepada wartawan yang paham bahasa Arab, kenapa PSK Maroko ogah melayani pria lokal.
"Pria lokal cepat 'keluar', satu goyangan saja mereka bisa lemas, kan rugi bayar mahal-mahal tapi main gak ada satu menit" ungkapnya dengan menggunakan bahasa Arab pasaran.
Mereka mengaku memasang tarif Rp 5 juta untuk sekali servis. Namun, tidak semua lelaki bisa menjadi pelanggan mereka.
"Tarif Rp 5 juta untuk short time," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat Tato Juliadin Hidayawan seperti dilansir detikcom, Sabtu (22/10/2016).
"95 persen maunya ke (pelanggan) orang asing juga. Ekspatriat asing atau pria arab," sambungnya.
17 WNA perempuan Maroko itu diamankan di sebuah tempat hiburan malam, Jumat (21/10) dini hari kemarin. Berdasarkan hasil pemeriksaan, 6 dari 17 perempuan itu tidak ditemukan indikasi sebagai PSK.
"Yang 6 tidak terbukti, kita sudah cek paspornya, dilihat di situ dia bolak-balik ke Jakarta ngapain saja kan kelihatan," ujarnya.
![]() |
Foto PSK Maroko yang berhasil digerebek |
Meski PSK Maroko ini bekerja di Indonesia, namun mereka menolak untuk berkencan dengan pria asal Indonesia. Walaupun dibayar mahal sekalipun, Mereka tetap menolaknya.
Bahkan, kata Tato, mereka enggan berkencan dengan pria pribumi kendati pria tersebut membayar lebih dari standar tarif yang sudah mereka tentukan, yakni Rp5 juta.
"Biar orang pribumi itu berduit, mereka juga gak mau. Jadi memang sudah target market sendiri," katanya.
![]() |
PSK Maroko |
Salah satu PSK maroko yang tak mau disebut namanya sempat melontarkan alasan kepada wartawan yang paham bahasa Arab, kenapa PSK Maroko ogah melayani pria lokal.
"Pria lokal cepat 'keluar', satu goyangan saja mereka bisa lemas, kan rugi bayar mahal-mahal tapi main gak ada satu menit" ungkapnya dengan menggunakan bahasa Arab pasaran.